PALEMBANG - Ahli tata kelola air dan hidrologi dari Universitas Sriwijaya Momon Sodik Imanuddin mengatakan bahwa kegiatan membakar lahan tidak akan membantu menyuburkan tanah dan malah membuat unsur hara lenyap dengan mudah melalui aliran air dan udara.
"Sebagian besar masyarakat merasa bahwa membakar akan membuat tanah lebih subur. Memang benar karena mendapatkan unsur hara cepat, tapi harus dingat ini hanya terjadi untuk tahun pertama karena pada tahun kedua dan seterusnya semua sudah lenyap," kata Momon di Palembang, Jumat (2/10/2015).
Dia mengatakan, ketika hutan dibakar, unsur hara itu sangat mudah hilang karena tidak ada kesempatan untuk tersimpan di dalam tanah mengingat lahan yang terbakar sangat rawan erosi.
Kondisi itu sangat berbeda dengan pembersihan lahan tanpa dibakar (ramah lingkungan) karena humus ada kesempatan untuk bersembunyi di dalam tutupan tanah. Semisal, daun kering maka ada waktu untuk pembusukan.