Sebelumnya dalam daftar yang dirilis Forbes, terlihat bila sektor tambang sedang meredup. Terlebih dua pengusaha tambang Indonesia tersingkir dari daftar orang terkaya di dunia 2016. Nina menuturkan hal ini karena merosotnya komoditas tambang di pasar dunia.
"Pada dasarnya kalau kita lihat jangka panjang, kalo usaha tambang mentah akan memburuk dibandingkan manufaktur dan jasa yang relatif kuat mengikuti perekonomian," ujarnya.
Maka, menurutnya pengusaha yang dapat bertahan pada posisinya sebagai miliarder adalah mereka yang mampu bergeser pada sektor lainnya yang memberi prospek bisnis jauh lebih baik.
"Mereka yang bisa bertahan itu yang bergeser ke jasa, manufaktur. Mereka yang masuk 10 besar (orang terkaya di Indonesia) sebagian besar di jasa, keuangan,media, ritel," ujarnya.
(Fakhri Rezy)