Ekonomi RI Diprediksi Hanya Tumbuh 5,02%, Ini Penyebabnya

Dedy Afrianto, Jurnalis
Sabtu 28 Mei 2016 15:30 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Foto: Okezone)
Share :

Saat ini, lanjutnya, Indonesia masih diuntungkan oleh pelemahan impor. Keadaan inilah yang mendorong neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami surplus hingga saat ini. Namun, pemerintah masih perlu waspada terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi yang juga akan berdampak pada kenaikan impor. Pasalnya, hal ini akan mengganggu kestabilan neraca perdagangan yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi domestik.

"Yang cukup penting juga adalah current account Indonesia. Kuartal satu defisitnya mengecil, kita juga diuntungkan degan impor yang masih lemah. Neraca barang terlihat surplus karena impor turun, lebih rendah dibanding ekspor," jelasnya.

"Neraca barang ekspektasinya tahun ini masih positif, tapi defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer cenderung meningkat. Meski kegiatan impor rendah, tapi defisit neraca jasa akan terus membengkak. Ini yang harus diperhatikan," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution juga mengingatkan hal yang sama. Menurut Darmin, Indonesia harus dapat mengendalikan impor apabila ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, butuh pembangunan berbagai sektor produktif, terutama dalam sektor industri.

Kendati demikian, pada tahun ini pertumbuhan ekonomi diprediksi masih tertekan oleh ekonomi global. Sehingga, sekalipun neraca perdagangan surplus, keadaan ini belum dapat menjamin pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya