Pemkab Bekasi menyebutkan kawasan Industri Jababeka merupakan kawasan eko-industri modern pertama di Indonesia yang dikembangkan bersama-sama dengan ProLH GTZ di bawah program kerja sama teknis yang dibentuk Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia dan Republik Jerman.
Sejak pendiriannya pada tahun 1989, Kawasan Industri Jababeka telah diakui sebagai kawasan industri yang paling sukses di Indonesia dalam hal menarik perusahaan-perusahaan multinasional (MNCs), perusahaan lokal terkemuka dan perusahaan kecil & menengah.
Sekretaris Bappeda Kabupaten Bekasi Dedy Supriadi mengatakan, kerja sama dengan Kawasan Industri Jababeka sudah terjalin sejak lama. Menurut dia, kehadiran Jababeka menguntungkan wilayahnya dan membuat pesat pembangunan yang dirasakan masyarakatnya hingga kini.
“Kehadiran kawasan industri di Bekasi membuat wilayah Kabupaten Bekasi lebih maju, banyak manfaat dan keuntungan yang dirasakan masyarakat,” katanya.
Misalnya, kata dia, kehadiran kawasan industri itu bisa membuka lapangan kerja dan tumbuhnya infrastruktur di Bekasi. Saat ini, Kota Jababeka memiliki infrastruktur yang lengkap, modern, memenuhi standar tinggi internasional, serta beroperasi sesuai dengan kebijakan-kebijakan ramah lingkungan. Tak hanya itu, infrastruktur Kota Jababeka juga memiliki kapasitas untuk mendukung pertumbuhan kawasannya di masa yang akan datang.
Kawasan mandiri Kota Jababeka sebagai daerah satelit Jakarta terus berbenah. Area hunian terpadu seluas 5.600 hektare yang dikembangkan PT Jababeka Tbk ini terus berkembang menjadi sebuah kawasan residensial dan komersial terlengkap yang menyasar segmentasi konsumen kelas atas. Selain dari jumlah populasinya yang kini sudah mencapai 1 juta jiwa, juga menjadi tempat berbisnis bagi lebih dari 1.650 perusahaan multinasional dari 30 negara dengan jumlah pekerja lebih dari 700.000 orang.
Wujud komitmen tersebut dibuktikan dengan pengembangan yang telah dilakukan sejak awal pembangunan, mulai dari pembangunan apartemen, pusat bisnis dan komersial, lapangan golf, convention centre , sarana olahraga, universitas, serta rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan penghuninya, yang secara keseluruhan terkoneksi dengan fasilitas transportasi seperti commuter line, feeder bus , dan tiga akses tol untuk mendukung mobilitas menuju Kota Jababeka.