Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu W Pandoe mengatakan, lintasan KA cepat Jakarta-Surabaya melalui pedesaan dan banyak persimpangan jalan raya.
Karena itu, agar bisa meluncur tanpa hambatan, persimpangan kereta sebidang harus dihilangkan. Pembebasan 900 bidang tersebut dapat dilakukan melalui pembangunan rel bawah tanah, maupun flyover.
Rencananya, kereta ini menggunakan skema rel yang sudah ada (existing ) untuk menekan biaya pembangunan. Sebagai perbandingan, jika harus membangun rel baru dibutuhkan biaya hingga Rp300 triliun, sedangkan dengan skema tersebut hanya memakan biaya Rp81 triliun.
(Dani Jumadil Akhir)