Menurut dia, masyarakat mulai memahami dan merasakan manfaat penggunaan e-toll dalam bertransaksi, misalnya saat arus mudik Lebaran lalu terjadi peningkatan pengguna e-toll. Dia mengaku transaksi nontunai masih harus digenjot karena sampai saat ini pengguna jalan tol baru mencapai 29%.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat menyambut baik program pemerintah dalam penggunaan transaksi nontunai, salah satunya di jalan tol. Menurut dia, program ini satu di antara upaya Bank Indonesia mengajak masyarakat mengenal gerakan transaksi nontunai. Dengan bertransaksi nontunai, masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat.
“Transaksi nontunai ini lebih mudah, lebih efisien, dan transparan. Tahap pertama yang dilakukan adalah e-toll. Ke depan transaksi tunai akan diganti dengan menggunakan nontunai dan berlaku pada 1 Oktober 2017,” kata Wiwiek.
Sementara itu, pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Idwan Santoso menyebutkan, penggunaan e-toll dapat memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat. Dari sisi transportasi dapat dilihat, transaksi nontunai di gerbang tol dapat berjalan lebih cepat. “Tapi, kita harus siap dengan perubahan ini. Teknologi sebenarnya mempermudah masyarakat,” ujar dia.
(Dani Jumadil Akhir)