JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menekankan pentingnya inflasi yang terjaga guna memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Agus menilai, pertumbuhan ekonomi tak akan bisa dinikmati hasilnya jika inflasi tak terjaga.
"Presiden bilang kalau pertumbuhan ekonomi tinggi tapi inflasi tidak bisa dijaga, masyarakat tidak bisa menikmati hasil pembangunan," katanya di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Dengan diberikannya gambaran tersebut, Agus ingin menekankan pentingnya menjaga inflasi oleh seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam menjaga inflasi yang sifatnya dapat diprediksi.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 6% dan Inflasi 9%, Jokowi: Rakyat Tekor!)
"Jadi hal ini yang dikoordinasikan dan diberi contoh oleh presiden, bahwa inflasi ada yang sifatnya musiman, kalo seandainya panen, harga itu deflasi, kalo menjelang hari-hari besar, kalo tidak jaga pola konsumsi dan permintaan, dan kebiasaan dalam membeli barang, semua bisa kita koordinasikan," paparnya lagi.
Koordinasi yang dilakukan, kata Agus, harus dilakukan terus menerus. Sebab, salah satu dampak negatif dari inflasi dapat menggerus daya beli masyarakat. Padalah konsumsi masyarakat merupakan salah satu penyumbang pendapatan negara.
"Indonesia di kuartal kedua, daya beli masyarakat agak terpengaruh, dan itu terlihat dari kontribusi konsumsi pada pertumbuhan ekonomi. Tapi kalo kita bisa menjaga inflasi seperti periode Ramadan kemarin, itu daya beli masyarakat terjaga," lanjutnya.
"Jadi yang kami ingin sampaikan kita harus selalu bisa menjaga agar daya beli masyarakat itu cukup, tidak tergerus oleh inflasi," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)