Kontainer Dialihkan, Pekerja JICT: Bongkar Muat Terhambat karena Beda Infrastruktur!

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 03 Agustus 2017 13:56 WIB
Pelabuhan Peti Kemas JICT (Foto: Giri Hartomo/Okezone)
Share :

JAKARTA - Aktivitas bongkar muat peti kemas di terminal Jakarta International Container Terminal (JICT) lumpuh. Hal ini karena adanya aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para karyawan JICT.

Sekretaris Jenderal SPJICT Firmansyah mengatakan, lumpuhnya aktivitas bongkar muat di Terminal JICT membuat para truk untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk. Hal ini agar penumpukan kontainer di dalam terminal JICT tidak terjadi.

Sebagai gantinya, untuk sementara truk kontainer dialihkan menuju terminal terdekat. Yakni menuju New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1), lalu terminal Mustika Alam Lestari (MAL), kemudian International Container Terminal Service-nya Inci (ICTSI)

"Truk kontainer dialihkan ke NPCT-1, MAL, TPK Koja dan ICTSI Filipina," ujarnya saat ditemui di Kantor JICT, Jakarta , Kamis (3/8/2017).

Namun lanjut Firmansyah, dengan adanya pengalihan bongkar muat, hal tersebut sedikit memperlambat arus bongkar muat barang ekspor maupun impor. Bagaimana tidak, selama ini JICT biasanya menangani hampir 70% bongkar muat barang untuk wilayah Jabodetabek, kini mengalami keterlambatan ketika dialihkan ke terminal lain.

"Sekarang bayangin 70% di kita spread ke terminal lain. Di NPCT 1 dokumen isi billing 1 dokumen 4 jam tadinya 15 menit di JICT," jelasnya.

Menurut Firmansyah, lambatnya arus bongkar muat di terminal peti kemas lainnya disebabkan karena perbedaan infrastruktur teknologi yang dimiliki JICT dengan terminal peti kemas lain. Belum lagi kapasitas SDM di terminal lainnya belum mampu melayani pengalihan layanan dari kontainer yang terbiasa di JICT.

"Alat-alat reliable, SDM reliable di sini. Kalau ditahan multiplier efeknya banyak kapal-kapal delay," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya