JAKARTA - Pemerintah Indonesia saat ini tengah menggencarkan pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya dan jembatan. Pasalnya pembangunan jalan sangat di butuhkan sebagai aksesbilitas untuk menunjang perekonomian suatu daerah khususnya Indonesia.
Kepala Bidang Standarisasi dan Kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) jalan dan jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Anwar Yamin mengatakan untuk merealisasikan pembangunan jalan dan jembatan ada beberapa tantangan yang selama ini dihadapi pemerintah. Di mana tantangan pertama adalah biaya.
Baca juga: Catat! APBN untuk Bangun Jalan, UU Siap Dirombak
Bagaimana dengan biaya yang ada bisa mengoptimalkan pembangunan di seluruh Indonesia. Selain itu, dengan biaya yang ada pemerintah juga dituntut memutar otak agar manfaatnya bisa sama dimanfaatkan antara daerah satu dengan yang lainnya.
"Memang tantangan pertama itu masalah biaya. Bagaimana bisa untuk mengoptimalkan pembangunan dengan biaya yang ada," ujarnya saat ditemui dalam Acara Seminar Holcim di Hotel Sheraton, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Tantangan selanjutnya adalah masalah material. Maksudnya adalah tidak semua daerah yang ada di Indonesia memiliki material yang bagus.
Baca juga: Dapat Dana Rp106 Triliun, Kementerian PUPR Ingin Bangun 25 Km Jalan Tol hingga Rusun 180 Ribu Unit
Sehingga terkadang karena materialnya terbatas , pemerintah harus mendatangkan langsung materialnya dari luar daerah tersebut. Dan tentunya dengan cara seperti itu akan memakan cost tamabahan atau berlebih yang harus dikeluarkan pemerintah.
Baca juga: Gencar Bangun Infrastruktur, Jokowi: Untuk Persiapan Bersaing dengan Global!
"Yang kedua adalah material, karena tidak semua daerah itu punya material yang bagus sehingga kita harus mencari material dari daerah lain yang tentunya akan memakan cost yang berlebih. Katakan saja contohnya di Kalimantan itu untuk membangun batunya saja harus mendatangkan dari daerah mana sehingga biayanya pasti berlebih," imbuhnya.
(Rizkie Fauzian)