JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait sistem pembiayaan pembangunan infrastruktur. Rapat ini dilakukan untuk mencari sumber-sumber pembiayaan infrastruktur baru.
Hadir dalam rapat ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida.
Nurhaida mengatakan, dalam rapat tersebut dibahas intrumen-instrumen keuangan yang bisa digunakan untuk mempercepat pembangunan. Dari sisi OJK, produk-produk yang bisa digunakan untuk membiayai infrastruktur seperti RDPT, KIK EBA, DIRE dan lain-lain.
"Jadi membahas masalah instrumen, instrumen yang bisa digunakan untuk mempercepat pembangunan,"ujarnya, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (12/8/2017).
Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur, Sri Mulyani: Tidak Selalu soal Uang
Selain itu, dalam rapat juga dibahas apakah ada kendala dari instrumen keuangan yang ada saat ini. Misalnya dari instrumen pasar modal apakah ada kendala dalam penerbitannya, apakah bisa memproses penerbitannya.
"Kita-kita itu yang kita lihat instrumennya. Kalau ada isu kesulitan apa, itu dibahas bersama. Salah satunya tadi yang utama bagaimana mempercepat proses penerbitan produknya itu atau izinnya dari OJK," tuturnya.
Nurhaida mengatakan, untuk tahun ini pembiayaan infrastruktur dari pasar modal diproyeksikan sekira Rp162 triliun. Investasi diberikan dari berbagai macam emiten dan sektor.
(Martin Bagya Kertiyasa)