DEPOK - Kestabilan nilai tukar rupiah masih menjadi dasar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat, berkesinambungan, seimbang dan inklusif. Bank Indonesia (BI) senantiasa menjaga kestabilan rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo ketika memberikan Orasi Ilmiah pada Dies Natalis 67 tahun Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Depok.
“Kita tidak ingin pembangunan yang kuat saat ini, tetapi esok bisa jatuh. Kita tidak ingin pembangunan yang membuat jarak antara yang kaya dan yang miskin semakin lebar jaraknya,” ujar Agus.
Dalam kebijakan moneter Agus Martowardojo menjelaskan bauran kebijakan yang dilakukan dalam menjaga inflasi yang terus membaik dalam beberapa tahun terakhir. “Kami mengharapkan Indonesia bisa masuk menjadi negara dengan inflasi rendah dan stabil,” ujarnya.
Agus menargetkan inflasi bisa diangka 3,5% pada 2018 mendatang. Saat ini, kata dia, inflasi di Indonesia masih jauh dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.