Gejolak Harga, Inflasi September 2017 Diprediksi 0,03%

Lidya Julita Sembiring, Jurnalis
Senin 02 Oktober 2017 07:53 WIB
Ilustrasi: Foto halomoney
Share :

Menurutnya, faktor ini terlihat dari survei ritel Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan kontraksi pada bulan September. Pasalnya ritel secara umum yang jadi indikator permintaan masih dalam tahap pemulihan.

Selain itu, faktor lainnya adalah sepanjang September tidak ada penyesuaian administered price, baik BBM, listrik dan LPG 3 kg. Sehingga faktor inflasi lebih kepada harga yang bergejolak.

"Faktor pendorong inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku barang industri. Hal ini karena nilai tukar Rupiah sempat melemah terhadap dolar. Padahal mayoritas industri kita bahan bakunya impor. Otomatis akan berpengaruh ke harga jual barang," jelasnya.

Dengan keadaan tersebut, dia menilai, Pemerintah perlu lebih mencermati stabilitas nilai tukar terhadap dolar AS. Namun, pemerintah juga perlu mewaspadai inflasi pada akhir tahun.

"Yang perlu jadi perhatian ke depannya adalah menjaga inflasi di bulan Oktober-Desember karena salah satu puncak inflasi musiman berkaitan dengan libur Natal dan tahun baru," tukasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya