BOGOR - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) terus meningkatkan layanan bus premium ke kota-kota penyangga. Salah satunya menambah armada Transjabodetabek Bogor-Jakarta hingga 30 unit.
Dibandingkan Transjabodetabek Bekasi-Jakarta, bus premium menuju Bogor yang bertarif Rp35.000 itu lebih banyak diminati. “Bogor 50% lebih baik dalam peningkatan penumpang. Ini mungkin disebabkan Bogor lebih membutuhkan,“ ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono kemarin.
Dia mengatakan, target pengoperasian Bus Transjabodetabek premium adalah pengguna kendaraan pribadi berpindah ke moda transportasi umum.
“Untuk meningkatkan pelayanan, Bus Transjabodetabek direncanakan dibangun lajur khusus di jalan tol agar mempercepat waktu tempuh dan efektif sesuai dengan harapan,“ ungkapnya.
Pembangunan lajur khusus sesuai dengan key performance indicators (KPI) BPTJ bahwa point to point itu tidak boleh lebih dari 1,5 jam. Ke depan di jalan tol akan ada lajur khusus seperti busway, yakni menggunakan satu lajur, tetapi lajur khusus ini tidak dipasangi median.
“Jadi di lajur satu itu ada marka seperti segitiga wajit. Kalau ada marka itu mobil pribadi dilarang masuk dan diberlakukan pada jam sibuk dari pukul 06.00 hingga 09.00 WIB,“ ujar Bambang.
Pada lajur ini semua bus bisa masuk sehingga lajur ini lebih steril dan waktu tempuhnya lebih cepat.
Saat ini lajur khusus hanya ada di jalan tol Jakarta, Cikampek, serta Jagorawi. “Terkait Bus Transjabodetabek premium ini akan terus dievaluasi baik harga tiket, waktu tempuh maupun lajur khusus yang secara teknis akan dikoordinasikan dengan Jasa Marga,“ katanya.
BPTJ mengklaim uji coba bus premium Bogor-Jakarta pada akhir Oktober hingga 10 November berhasil memindahkan pengendara mobil pribadi ke moda transportasi massal. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengakui perkembangan penggunaan Bus Transjabodetabek premium Bogor-Jakarta mengalami peningkatan signifikan.
“Bahkan grafik peningkatannya mencapai 50% lebih banyak penggunanya dibandingkan bus premium Bekasi-Senayan,“ ujarnya. Dia juga menyampaikan evaluasi pengoperasian bus premium kepada Kepala BPTJ Bambang Prihartono.
Pertama, bagaimana secara bertahap jalur khusus bus steril. Kedua, terkait waktu keberangkatan yang akan ditambah sesuai dengan permintaan dari Jakarta.
Ketiga, persoalan publikasi atau promosi agar lebih masif sehingga lebih banyak warga mengetahui Bus Transjabodetabek.
Terkait tarif bus premium tidak menutup kemungkinan juga akan dikaji sesuai dengan permintaan masyarakat. “Sehingga bukan memindahkan yang biasa menggunakan kereta api listrik (KRL) Commuter Line, tetapi yang biasa menggunakan mobil pribadi untuk beralih ke Bus Transjabodetabek premium,“ ujar Bima.
Tarif bus premium Bogor-Jakarta memang dikeluhkan warga. Jika naik commuter line, warga membayar Rp6.000, kemudian dari Stasiun Jakarta Kota menumpang Bus Transjakarta menuju Plaza Senayan cukup merogoh Rp3.500.
“Sudah pasti dan diprediksi kapan sampainya. Adapun Transjabodetabek meski lewat tol dan selama uji coba dikawal tetap saja tak ada jaminan waktu karena sekarang saja tol dalam kota Jakarta sering macet,“ kata Supriyanto, 45, warga Baranangsiang Indah, Bogor Timur, Kota Bogor.
Titik kemacetan yang dilalui Transjabodetabek ketika bus memasuki wilayah Gunung Putri. Kemacetan di kawasan tersebut bisa mencapai 10 km. Kemudian bus dihadang kemacetan lagi saat berada di tol dalam kota, mulai dari Gerbang Tol Cililitan hingga keluar Gerbang Tol Semanggi.
Sebelum bus premium Bogor-Jakarta, Bus Transjabodetabek Mega Mall Bekasi Barat-Plaza Senayan telah lebih dulu dioperasikan. Bus bertarif Rp20.000 itu memanfaatkan jalan khusus angkutan umum (JKAU) di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Kepala Divisi Humas Perum PPD Arga Narendra mengatakan, tarif yang ditetapkan lebih mahal tiga kali lipat daripada Transjabodetabek reguler jurusan Bekasi Barat-Bundaran HI yang lebih dulu beroperasi. Apalagi jarak tempuh menuju Senayan lebih panjang daripada ke Bundaran HI karena rute tersebut keluar di tol Semanggi kemudian menuju Senayan.
Selain jarak, fasilitas yang diberikan ke penumpang juga berbeda dengan bus reguler. Penumpang Transjabodetabek premium mendapatkan pelayanan berupa free wi-fi, reclining seat, seat belt, dan charger .
Kepala Humas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Handoyono menuturkan, Transjabodetabek premium menggunakan JKAU di ruas tol Jakarta-Cikampek dengan menggunakan bahu jalan yang diberi perkerasan.
Untuk rute JKAU dari Kota Bekasi, bus akan berhenti menurunkan penumpang di halte Komdak, Polda Metro Jaya, Gelora Bung Karno (GBK), Bundaran Senayan, Plaza Senayan, serta Bursa Efek Indonesia (BEI). “Dengan uji coba rute menggunakan JKAU, waktu tempuh yang tadinya lebih dari 1 jam 45 menit menjadi 1 jam 15 menit,“ katanya.
(Dani Jumadil Akhir)