Gara-Gara Pajak Tak Capai Target, Pemerintah Jadi Tekor Bangun Infrastruktur

Trio Hamdani, Jurnalis
Kamis 23 November 2017 19:13 WIB
Ilustrasi Infrastruktur. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Proyek infrastruktur yang digarap oleh pemerintah kebanyakan dinilai berorientasi jangka panjang sehingga manfaatnya tidak bisa dirasakan segera, membuat pengeluaran dan pendapatan negara jadi jomplang.

"Yang jadi soal, sekarang 3 tahun berjalan kan semua infrastruktur yang dikerjakan infrastruktur jangka panjang semua, terutama jalan raya, tol dan sebagainya," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati ketika ditemui di Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Dia menilai, pemerintah akan kesulitan dalam merefinancing utang-utangnya. Oleh karenanya, untuk jangka pendek pembangunan tersebut akan berdampak kurang baik.

"Nah sehingga refinancing-nya tentu bermasalah dalam jangka pendek sehingga kalau kita lihat selama 2 tahun terakhir baik 2016 maupun 2017 defisit keseimbangan primer kita justru meningkat," jelasnya.

Baca juga: Gencar Bangun Infrastruktur, Presiden Jokowi: Untuk Menyatukan Bangsa Kembali

Enny menjelaskan, defisit keseimbangan primer ini merupakan kemampuan pemerintah dalam pengeluaran dan pendapatan. Pendapatan yang diperoleh pemerintah jauh lebih kecil daripada pengeluarannya. Hal itu disebabkan pengeluaran yang dilakukan belum bisa menghasilkan pendapatan dalam jangka pendek.

Kondisi tersebut, dipengaruhi oleh sikap pemerintah dalam memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang menurut Enny mayoritas membutuhkan waktu untuk memberikan efek positif, alias bukan infrastruktur yang dalam jangka pendek bisa langsung memberikan manfaat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya