JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari bahwa banyak pihak meragukan kalau pembangunan infrastruktur yang digadang-gadang oleh pemerintah tak menuai hasil sebanding. Apalagi dana yang digelontorkan tak sedikit.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sendiri, pemerintah menetapkan belanja infrastruktur mencapai Rp410,7 triliun, naik Rp1,7 triliun dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bangun Infrastruktur, Jangan Sampai Gali-Tutup Lobang
Tingginya anggaran yang digelontorkan negara untuk pembangunan infrastruktur, memang menjadi tantangan bagi pemerintah memberikan hasil terbaik. Namun, Jokowi memastikan bahwa pembangunan tersebut akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.
"Infrastruktur dalam proses, semua itu pun masih banyak yang sanksi apakah dengan infrastruktur beri pertumbuhan ekonomi yang baik pada negara kita? Saya jawab pasti," katanya dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI), di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Baca Juga: Demi Kebut Infrastruktur, BUMN Pilih Belanja Material Impor
Jokowi menjelaskan, keyakinannya terhadap pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak positif ke perekonomian Indonesia. Menurutnya, pembangunan itu akan membuat mobilitas orang dan barang menjadi lebih mudah, murah dan efisien. Hal itu ujung-ujungnya memberikan pengaruh positif ke perekonomian. "Karena dengan infrastruktur ini efisiensi makro akan ketemu, mobilitas barang, orang, logistik semuanya bisa lebih murah, efisien," lanjutnya.
Tak hanya bertumpu pada pembangunan infrastruktur, Jokowi juga mengingatkan agar sistem birokrasi di Indonesia ikut dibenahi. "Mindset harus berubah, merubah pola pikir birokrasi kita, pola kerjanya agar percepatan bisa dilakukan. Reformasi mutlak dilakukan dan kontinue dilakukan," tambah dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)