Dirinya mencontohkan, ada ribuan kapal yang masuk dari negara seperti Thailand, China hingga Vietnam untuk menangkap ikan di perairan Indonesia. Maka akan banyak ikan-ikan dari perairan laut Indonesia yang diambil.
"Kalau saya tidak menjadikan penenggelaman kapal sebagai sebuah konsensus nasional, we will not to be anywhere (kita tidak akan menjadi siapa-siapa di manapun berada). Kenapa? Kita bayangkan ada ribuan kapal dari Thailand 5.000, China 3.000 sampai 5.000 juga dari Vietnam 2.500, Filipina juga ribuan," jelasnya.
Baca Juga: Dubes Timor Leste Cuhat ke Menteri Susi: Kami Rugi USD45 Juta Akibat Illegal Fishing
Meskipun begitu lanjut Susi, dirinya mengungkapkan ada beberapa orang yang tidak setuju dengan cara penenggelaman kapal asing tersebut. Bahkan ada beberapa orang yang menyebut jika dirinya melanggar hukum internasional dalam penenggelaman kapal tersebut.
"Sebodoh-bodohnya saya, pasti hukum itu untuk hal benar. Bukan untuk hal yang tidak benar. Saya selalu bilang ke pak Oka, saya tidak pernah sekolah hukum, tapi hukum eksis dan lahir dalam our planet. It is because we want rights and fair," tegasnya.
(Dani Jumadil Akhir)