Menko Luhut: Status Awas Gunung Agung Tak Jadi Alasan Pertemuan IMF-World Bank Dipindah

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Jum'at 15 Desember 2017 13:43 WIB
Ilustrasi: (Foto: Antara)
Share :

"Dari hasil paparan vulkanologis statusnya Gunung Agung tetap di awas tapi hanya di radius 10 kilometer paling jauh itu. Sisanya seluruh Bali itu normal dan juga diperkuat oleh ramalan cuaca, kalau pun ada ledakan-ledakan kecil arah angin cenderung ke timur jadi lapangan terbang itu relatif akan aman. Kalau pun ada," jelasnya.

 Baca Juga: Gunung Agung Kembali 'Batuk', Sri Mulyani Sebut Belum Pengaruhi Rencana Pergelaran IMF-WB

Luhut menyatakan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk akibat lutusan Gunung Agung, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah melakukan simulasi dampak letusan lahar.

"Bila ada potensi gunung meledak, ESDM maupun Vulkanologi sudah membuat simulasi 20 juta lahar yang ada. Kalau dia meledak 2,5 juta apa dampaknya, meledak 5 juta apa dampaknya, dan meledak sampai 20 juta juga lahar itu apa dampaknya. simulasi itu tetap menghasilkan bahwa daerah-daerah pariwisata di luar daerah (radius 10 kilometer) itu masih dalm status normal,"paparnya.

Kondisi ini juga dikatakan Luhut tidak akan menganggu wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali. "Pariwisata juga tidak ada alasan untuk kita takut. Dan semua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) memberikan dukungan penuh untuk turis datang ke Bali. Radius awas itu malah dari jauh bisa jadi objek wisata, juga orang melihat ada api malam-malam foto, jadi itu banyak yang bagus-bagus. Jadi saya sampaikan berlibur, yang mau libur ke Bali enggak usah ditangguhkan," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya