"Satu hari itu ada 100-150 pack kue yang dihasilkan. Tak hanya lapis susu aja, karena ada juga jenis kue lapis gulung dengan tiga varian pandan, nanas, dan domino. Kalau digabungkan keseluruhannya sehari itu ada 200-an pack terdiri dari kue lapis susu dan lapis gulung," terangnya.
Usaha yang dirintis Zulaika sejak 2012 dan bergerak pada 2013 kini mulai berkembang pesat. Bahkan ia mampu meraup pundi-pundi rupiah hingga dua juta rupiah per hari. Bahkan setiap harinya ia mampu menjual 200 pack kue yang dipasarkan ke seluruh penjuru Bangka Belitung, hingga ke provinsi lainnya yang ada di Indonesia seperti Jakarta, Bandung.
"Kita produksi dan pemasarannya ke luar daerah itu melalui sistem order (pemesanan). Dengan memanfaatkan fasilitas media sosial dan jasa kurir pengiriman barang. Usaha umkm ini sudah mengantongi izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) sudah disahkan, sertifikasi halal MUI dan HAKI (Hak Cipta)," tuturnya.
Dari hanya sekadar hobi kini Zulaika mampu menjadikan usahanya sebagai sumber penghasilan keluarga dan membantu ibu rumah tangga (IRT) lainnya dalam membantu pendapatan keluarga. Saat ini dirinya sudah memperkerjakan empat orang karyawan yang merupakan IRT di sekitar tempat tinggalnya.
"Menyoal harga lapis susu itu dibanderol Rp35.000, lapis gulung Rp25.000 dan ada juga Rp35.000 sesuai rasa. Kita ada empat karyawan dari ibu rumah tangga di sekitar rumah. Kalau penghasilan alhamdulillah sehari itu bisa meraup Rp1.500.000 hingga Rp2.000.000, dan tentunya bisa membantu ekonomi ibu-ibu sekitar rumah juga," tandasnya.
(Fakhri Rezy)