Menimbang Pembangunan MRT dan LRT di Tangerang Selatan

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 23 Januari 2018 11:24 WIB
Ilustrasi: (Foto: Antara)
Share :

TANGERANG – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih melakukan kajian untuk menentukan moda transportasi yang tepat diteruskan ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel), apakah Mass Rapid Transit (MRT) seperti yang diminta Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany ataukah Light Rail Transit (LRT).

Ungkapan itu dilontarkan langsung Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar. Menurut mereka, setelah kajian Feasibility Study (FS) yang akan dibuat pihak MRT selesai dilakukan, baru bisa dipastikan moda transportasi akan dikembangkan sampai Tangsel.

“Itu bantuan dari Pemprov DKI untuk Pemkot Tangsel. Kami juga membahas usulan perpanjangan rute MRT dari Lebak Bulus ke Ciputat dan sudah disepakati. PT MRT Jakarta akan bertindak sebagai pemrakarsa. Diharapkan tahun ini FS atau studi kelayakannya sudah bisa diselesaikan,” kata Sandiaga, kemarin.

 Baca juga: Wagub DKI Bertemu Wali Kota Tangsel Bahas Perpanjangan Rute MRT

Dijelaskan dia, jika kajian FS selesai dilakukan, proyek pembangunan MRT atau LRT di Kota Tangsel itu sudah bisa dikerjakan pada 2019.

“Pemprov DKI dan Pemkot Tangsel menginginkan agar Jalan Cirendeu Raya bisa dilebarkan. Sebab ruas jalan tersebut banyak dilintasi warga yang bekerja di Jakarta,” katanya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menambahkan, sebelum menentukan meneruskan pembangunan MRT, pihaknya akan melakukan kajian mendalam terlebih dahulu.

Jika dalam kajian itu memungkinkan membangun MRT, maka tahun depan megaproyek tersebut akan dilanjutkan hingga Tangsel. “Kami perlu melakukan beberapa survei, termasuk studi kelayakan jalur selatan. Karena MRT bisa dibangun bila jumlah penumpangnya 100.000 orang per hari.

 Baca juga: Pelatih SDM MRT Jakarta Ditarik Jadi CEO Prasarana Malaysia

Jika estimasi penumpangnya hanya mencapai 40 orang per hari, maka solusi yang ditawarkannya adalah LRT atau Bus Rapit Transit (BRT),” katanya. Meski demikian, pihaknya belum bisa membeberkan mengenai FS tersebut. Sebab proses FS untuk MRT itu masih dikaji tim internalnya.

“PT MRT masih perlu penjelasan kira-kira jalur mana yang akan digunakan nanti. Kemudian potensi bisnis Tangsel bisa dikembangkan atau tidak? Tergantung FS-nya,” katanya. Dii menjelaskan, proyek strategis nasional itu dibangun sejak Oktober 2013 lalu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya