Baca juga: PLN Tahan Pembangunan Pembangkit Listrik 5.000 Mw, Kenapa?
"Ini akan dicoba untuk reformulasi lagi formula penetapan tarif listrik, bagaimana kalau dengan masuknya harga batubara. Karena pembangkit kita itu 60% energi primernya batu bara. Jadi hingga 2026 masih dominan pakai batu bara, karena harganya lebih kompetitif, namun pembangkitnya juga harus yang teknologinya lebih 'environment friendly' " ujar Jonan.
Selama ini, harga minyak Indonesia masih jadi faktor utama pengambilan keputusan Tarif Tenaga Listrik.
Sementara saat ini porsi penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar diesel semakin kecil. "Sekarang paling 4%. Nah targetnya kan kalau sampai 2026 tinggal 0,05 persen. Masak pakai ICP, kalau mau pake HBA, Harga Batubara Acuan," jelas Jonan.
Baca juga: PLN Tahan Pembangunan Pembangkit Listrik 5.000 Mw, Kenapa?