Pengakuan Pangeran Terkaya Alwaleed bin Talal Selama Ditahan

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Selasa 30 Januari 2018 14:35 WIB
Alwaleed bin Talal. (Foto: Reuters)
Share :

Jaksa Agung Saudi mengatakan pada November bahwa pemerintah memperkirakan bahwa setidaknya USD100 miliar, telah disalahgunakan melalui korupsi dan penggelapan yang sistematis selama beberapa dekade. Selain itu, ada 208 individu telah ditangkap sebagai bagian dari tindakan tersebut, dengan tujuh dibebaskan tanpa tuduhan.

Berbicara kepada CNBC di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al-Jadaan tidak bersedia mengatakan apakah telah menemukan kembali USD100 miliar tersebut.

"Saya tidak bisa berkomentar mengenai hal itu, apakah kita telah memulihkan sebagian dari itu? Ya, dan saya telah mengatakannya sebelumnya, kita menggunakan sebagian darinya," katanya.

"Mereka adalah orang-orang yang sangat cerdas, dan mereka tidak meninggalkan uang tunai di rekening bank mereka. Kami tidak mungkin untuk mengembalikan uang dalam jumlah yang signifikan dalam jangka pendek. Kami telah menemukan sejumlah uang dan kami menggunakannya untuk membiayai tunjangan baru-baru ini (kepada pegawai negara) yang diumumkan oleh Raja awal bulan ini," jelas Al-Jadaan.

Dia menambahkan, dirinya tidak dapat membocorkan informasi apa pun mengenai persyaratan pembebasannya. Namun, dia mengatakan ada laporan Bloomberg yang menjelaskan bahwa pemerintah menginginkan "persentase besar Kingdom Holding dan ingin mendapatkan USD6 miliar" adalah palsu.

Saham perusahaan yang bermarkas di Riyadh tersebut melonjak 10% pada hari Minggu kemarin. Alwaleed mengatakan kepada Reuters, bahwa perusahaan tersebut akan tetap berada di bawah kepemilikannya dan bahwa tidak ada aset yang akan dialihkan ke negara bagian.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya