JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 hanya mencapai 5,07% dan masih jauh dari proyeksi pemerintah sebesar 5,2% di tahun ini. Sementara itu, faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi masih berasal dari konsumsi rumah tangga.
Namun, konsumsi rumah tangga secara kumulatif sepanjang tahun lalu hanya tumbuh 4,95%, artinya mengalami perlambatan dibandingkan dengan 2016 sebesar 5,01% dan juga 2015 yang tercatat 4,96%.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Masih Terpusat di Jawa dan Sumatra
Lalu apakah pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun ini bisa menembus angka 5% seperti seharusnya?
Menteri Koordinator bidang Perkonomian Darmin Nasution mengatakan, pihaknya tetap optimis di tahun ini konsumsi rumah tangga bisa lebih tinggi lagi.
"Tergantung juga minat konsumsi, ada hal yang baru mungkin membaik," ungkapnya di Jakarta, Senin (5/2/2018).
Baca Juga: BPS: Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Andalan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sementara itu, dia menilai dengan mendorong daya beli masyarakat lebih baik lagi maka konsumsi rumah tangga akan terus tumbuh. Tahun ini diyakini akan naik dengan banyaknya peluang seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Asian Games, dan World Bank yang bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,07% di 2017, dari Investasi hingga Konsumsi Pemerintah
"Selalu terbuka peluang, terbuka (untuk) membaik. Tergantung ada barang yang diminati," tukasnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017 hanya 5,07%. Dengan capaian ini, pemerintah kembali gagal mencapai target pertumbuhan ekonomi sesuai APBN-Perubahan 2017 sebesar 5,2%.
Tercatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2017 sebesar 5,19%. Angka ini lebih baik jika dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya. Di kuartal pertama 2017, Indonesia hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,01%. Kemudian, di kuartal II hanya 5,01% dan kuartal III sebesar 5,06%.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017 Capai 5,07%,
Kendati demikian, menurut Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, capaian pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,07% merupakan yang tertinggi sejak 2014.