JAKARTA - Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Word Bank yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada Oktober 2018 mendatang diprediksi akan membuat perputaran uang setidaknya USD100 juta atau sekitar Rp1,36 triliunan.
Kepala Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Peter Jacobs mengatakan, nilai perputaran uang tersebut berasal dari 15.000 orang dari lembaga dan berbagai negara yang akan hadir dalam pertemuan. Adapun acara ini akan berlangsung selama 3 hari yakni pada tanggal 12-14 Oktober 2018.
Baca Juga: Jokowi Pamerkan Pasar Tanah Abang ke Bos IMF
"Dengan skala jumlah nilai hotel yang sudah naik dan makanan, minum, traveling sampai ke satu angka yang minimal (perputaran uang) USD100 juta. Tapi itu minimal," ujar dia saat konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, (25/2/2018).
Angka itu, kata dia, belum terhitung dengan keuntungan yang akan didapatkan negara usai acara skala internasional itu berlangsung. Sebab, acara tersebut sekaligus menunjukkan Indonesia ke mata dunia internasional terkhususnya dalam hal pariwisata.
"Angka itu Belum terhitung terjadinya dampak multiplier-nya. Itu hanya spend (pengeluaran) saja. Belum juga hitung kalau nanti akan ada investasi, transaksi ekspor-impor di situ. Belum lagi yang banyak ingin datang lagi ke Indonesia," paparnya.
Baca Juga: Pengusaha Sewa Mobil Siap Dukung Transportasi IMF-World Bank 2018 di Bali
Oleh sebab itu, menurutnya ajang ini sangat menguntungkan karena pada akhirnya berbagai turis mancanegara akan datang dengan sendirinya ke Indonesia.
"Ini momentum luar biasa. Misi kita kenalkan Indonesia dan kita ga perlu keliling dunia ceritakan ke Indonesia. Ini dunia datang untuk kenalkan Indonesia," tukasnya.
Baca Juga: Bos IMF Christine Lagarde Temui Presiden Jokowi, Ini Sederet Agendanya
Lebih lanjut Peter menyebutkan, dana yang dikeluarkan untuk menyukseskan pertemuan di Pulau Dewata ini sekira Rp800 miliar. Sebanyak Rp600 miliar dan berasal dari APBN 2018.
"Selebihnya itu dana dari Bank Indonesia," imbuhnya.
Adapun dalam acara ini akan dihadiri 15.000 yang berasal dari 189 negara. Terdiri dari 1.500 staf dari IMF, sebanyak 1.000 observer, dan investor sebanyak 5.000 orang, serta media yang diprediksi akan melampaui 1.000 orang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)