JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Juni 2018 sebesar 0,59%. Besarnya inflasi menurut kelompok pengeluaran terbesar didorong oleh transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,20%.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, panjangnya libur Lebaran dan ritual pulang kampung membuat penggunaan transportasi meningkat. BPS mencatat layanan transportasi meningkat pada angkutan udara.
"Dari inflasi 0,59%, 0,15% berasal dari angkutan udara. Selain itu untuk angkutan antar kota sumbang inflasi 0,08% dan untuk tarif angkutan KA andilnya masih kecil," tuturnya, di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (2/7/2018).
Untuk kelompok penyumbang inflasi kedua terbesar adalah bahan makanan. Kecuk mengatakan, harga bahan makanan selama Lebaran memang mengalami kenaikan, hanya saja ini masih bisa terkendali.
"Bahan makanan andilnya 0,19%. Cabai, beras harganya terkendali, hanya yang membuat deflasi harga ayam dan lainnya. Untuk makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sumbang 0,8%," tuturnya.
Menurut Kecuk, inflasi ini memang terjadi hampir di 82 kota di Indonesia. Tarakan menjadi kota dengan inflasi terbesar yakni 2,71%.
"Berbagai komoditas Juni di 82 kota mengalami kenaikan. Tapi kita apresiasi kinerja pemerintah dan BI dalam menjaga laju inflasi," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)