Selain itu, lewat teknologi juga, tenaga kerja di sektor peternakan akan semakin meningkat kapasitas dan kemampuannya, sehingga produktivitas angkatan kerja disektor peternakan juga bisa meningkat.
Apalagi, berdasarkan data survei angkatan kerja nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) per bulan Agustus 2017, terdapat 3,84 juta tenaga kerja yang bekerja di sektor peternakan. Artinya sektor peternakan berkontribusi sebesar 3,17% terhadap tenaga kerja nasional.
Sementara khusus di sektor pertanian, penyerapan tenaga kerja di sektor peternakan lebih tinggi dibandingkan kontribusi terhadap tenaga kerja nasional. Berdasarkan data tersebut, penyerapan tenaga kerja sub sektor peternakan menyerap 11,51% tenaga kerja sektor pertanian.
"Teknologi juga berperan penting dalam membantu peningkatan output per satu satuan tenaga kerja. Melalui inovasi dan teknologi, produktivitas tenaga kerja diharapkan mengalami peningkatan," jelasnya.
Ketut mempercayai, dengan adanya pemanfaatan teknologi yang maksimal dalam pembangunan di sektor peternakan, maka ekspor Indonesia akan lari kencang. Sementara jika teknologi diabaikan, maka Indonesia siap-siap akan tertinggal jauh bahkan sekalipun dengan negara tetangga seperti Malaysia hingga Thailand.