Presiden Jokowi menegaskan, ini bukan hanya sekadar urusan income, tapi keberpihakan pada brand-brand lokal.
“Sekarang setop untuk Starbucks dan sejenisnya, ganti dengan yang tadi saya sebutkan soto, satai, tahu guling, timlo, nasi liwet, tengkleng, dan produk-produk yang menjadi unggulan daerah: telur asin, batik, kerajinan tangan,” tegas Presiden.
Terkait sewa yang mahal, Presiden mengatakan bahwa itu nanti bagiannya menteri, nanti bisa disubsidi dari kementerian.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)