PLN: Kerusakan Gardu Listrik di Palu Lebih Parah dari Gempa Aceh dan Lombok

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Selasa 02 Oktober 2018 20:51 WIB
Gempa Palu (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan kerusakan instalasi terhadap gardu induk milik PLN pasca gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menjadi yang paling parah ketimbang bencana gempa lainnya. Seperti pada kejadian gempa di Aceh dan Lombok, Bali.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengklaim, hal ini disebabkan beberapa gardu induk di sekitar lokasi bencana hampir semuanya mengalami kelumpuhan.

Baca Juga: Pasca-Gempa dan Tsunami Palu, Warga Berebutan BBM di Sumur SPBU

"Jadi PLN mengalami kerusakan instalasi kalau kita bandingkan dengan kasus Aceh dan Lombok, ini yang paling fatal buat kami. Karena gardu induk kita kena (rusak) lima dari tujuh," kata Syofvi di Kantor Menko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Syofvi menjelaskan lebih rinci, pada kejadian kejadian gempa di Lombok beberapa waktu lalu tidak menyebabkan kerusakan begitu parah pada instalasi gardu induk di lokasi bencana tersebut. Berbeda halnya dengan yang terjadi di Palu dan Donggala.

 

"Waktu di Lombok enggak separah itu, di Lombok aman (gardu induknya), jadi recovery aman. Tapi ini (di Palu dan Donggala) gardu induknya yang kena, nah ini dia yang agak butuh waktu lama," jelasnya.

Dia mengungkapkan, pasokan listrik di kota Palu dan dan Donggala baru mencapai 20%. Pemulihan listrik pun masih terus dilakukan PLN.

“(Listrik baru) 20% yang recover (pemulihan),” katanya.

Baca Juga: 4 Langkah Kementerian PUPR Tangani Gempa Palu dan Donggala

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan listrik di lokasi bencana, PLN mengirimkan sebanyak 90 genset yang sudah berlangsung sejak hari Minggu, 30 September 2018. Genset tersebut sebagai solusi jangka pendek untuk membantu penerangan di rumah sakit, wilayah pengungsian, kantor pemerintah, dan tempat umum.

“Minimal (listriknya) bisa nyala dulu lah. sementara pakai genset dulu,” pungkasnya.

 

Seperti diketahui, terjadi gempa dengan kekuatan 7,4 SR di Sulawesi Tengah‎, pada Jumat, 28 September 2018 sore. Gempa tersebut menimbulkan tsunami atau gelombang tinggi di bagian pesisir Kabupaten Donggala, Mamuju Utara, dan Palu.

 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya