Silvano menjelaskan bahwa Dinfra akan sangat bermanfaat bagi Jasa Marga. Pasalnya, instrumen tersebut memiliki dua aset dalam produk yang sama. “Jadi ada aset yang sebagai ekuitas kedua utang yang dapat digunakan sebagai recycle bank loan atau refinancing,” imbuhnya.
Sementara Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, Fakhri Hilmi pernah bilang, Dinfra yang ditawarkan Jasa Marga akan menjadi Dinfra BUMN pertama di Indonesia. Adapun, emiten dengan kode saham JSMR itu telah mendapatkan izin penerbitan efektif dari OJK pada 8 Oktober 2018.
Fakhri mengatakan, JSMR akan menerbitkan Dinfra dengan total nilai Rp1,5 triliun yang akan ditawarkan secara bertahap. Untuk tahap awal, perseroan akan merilis Rp300 miliar."Nanti itu akan diterbitkan secara bertahap. Untuk tahap awal size nya Rp300 miliar," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)