Perempuan
Perjuangan perempuan untuk mendapatkan kesetaraan hak juga membuahkan hasil. Perempuan kini memegang sekitar 40% dari kekayaan global. Estimasi ini lebih tinggi daripada studi sebelumnya.
Hal ini didorong perubahan sistem kemasyarakatan yang memberikan perempuan kesempatan bersekolah dan bekerja. Pembagian kekayaan antara perempuan dan laki-laki di Eropa dan Amerika Utara ialah 40:60% dan 45:55%. Jumlah perempuan dewasa di kedua negara itu hanya 17%, tetapi mewakili 61% dari total kekayaan global perempuan.
Sementara itu di India dan Afrika, pembagian kekayaan perempuan hanya sebesar 20-30%. Dengan demikian jumlah jutawan perempuan juga banyak berada di Eropa dan Amerika Utara. Jerman merupakan negara dengan jumlah jutawan perempuan terbanyak (26%).
Diikuti Swedia (25%), Swiss (23%), Australia, dan India (18,6%). Indonesia, Singapura, dan Taiwan tidak memiliki jutawan perempuan. CSR menyatakan, perempuan lebih banyak menghindari risiko, kurang gigih mencari info, dan tidak percaya diri saat akan melakukan investasi.
Data dari Eropa dan AS menunjukkan perempuan lebih banyak bermain aset nonfinansial daripada finansial. Perempuan juga lebih boros daripada laki-laki. Sementara itu Juli lalu, perusahaan riset Capgemini melaporkan bahwa AS juga memiliki orang terkaya terbanyak di dunia dengan 5.285 individu yang disebut sebagai individu bernilai tinggi.
Jepang dan Jerman di peringkat kedua dan ketiga dengan 3.162 orang dan 1.365 orang kaya, Definisi orang kaya atau individu bernilai tinggi adalah mereka yang memiliki aset USD1 juta atau lebih. Nilai kekayaan itu merupakan dana yang dapat digunakan untuk investasi dan tidak termasuk tempat tinggal utama dan benda koleksi.
(Feb)
(Rani Hardjanti)