Sementara itu, pakar administrasi publik Universitas Indonesia (UI) Lina Miftahul Jannah mengatakan, jika masih ada pelamar yang tidak lolos seleksi administrasi, hal tersebut disebabkan karena ada beberapa permasalahan dokumen yang dibutuhkan. Apalagi, masing-masing instansi meminta persyaratan secara rigit.
“Ada yang ijazahnya ber masalah. Akreditasinya tidak jelas. Jadi memang ini sudah di pastikan tidak akan lolos,” ujarnya.
Dia juga menilai masih ada instansi yang belum terisi disebabkan karena perbedaan tunjangan pegawai. Menurutnya, instansi dengan gaji yang baik pasti akan banyak diisi pelamar.
“Dokter itu banyak yang tidak mau di daerah. Lalu, formasi spesialis banyak yang kosong karena tidak mau kerja pegawai pemda. Kalau di DKI Jakarta ataupun Surabaya banyak karena besar,” tuturnya.
Berkaitan dengan SKD yang akan digelar setelah seleksi administrasi, Lina mengingatkan agar pemerintah memastikan semua sarana dan pra sarana tersedia. Dia mengatakan jangan sampai ada persoalan yang dapat merugikan pelamar.
“Harus menjamin secara teknis data base nya atau mesinnya siap dilakukan. Jangan sampai sistem down saat proses seleksi seperti ujian nasional,” tuturnya.
Sebelumnya Deputi Bidang SDM Aparatur KemenpanRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan bahwa Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS 2018 menyiapkan 873 titik lokasi tes yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dia mengatakan, selain fasilitas CAT dari BKN, Panselnas juga akan menggunakan fasilitas CAT ujian nasional berbasis komputer (UNBK) milik Kemendikbud.
“Dari jumlah itu, 237 titik di antaranya milik atau yang diusahakan oleh BKN. Lalu 636 titik merupakan fasilitas UNBK Kemendikbud. Dengan jumlah itu, diharapkan pelamar semakin dekat dengan lokasi tes CPNS tahun 2018,” ujarnya.
Setiawan mengatakan, lokasi tes CPNS yang dikoordinasi BKN antara lain kantor BKN pusat, sejumlah kantor regional BKN, dan UPT BKN. Selain itu, juga beberapa lokasi milik kementerian/lembaga yang tersebar di berbagai daerah. (Dita Angga)
(Dani Jumadil Akhir)