Untuk tahap pertama, studi dilakukan oleh UI, UGM, dan ITB. Sementara untuk studi berikutnya akan dilakukan pada November hingga Januari 2019. Airlangga menuturkan, regulasi mengenai kendaraan mobil listrik tidak akan menunggu studi selesai.
Hal ini agar tidak mengganggu iklim investasi. “Tidak menunggu studi. Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) segera merapatkan. Yang penting fiskalnya ada di situ,” tuturnya. Berdasarkan penelitian pada studi tahap pertama, mobil listrik mampu menghemat energi.
Baca Juga: Pabrik Baterai Mobil Listrik Dibangun Akhir Bulan Ini
Menurut Airlangga, rata-rata mobil listrik jenis hybrid electric vehicle mampu menghemat 50% energi. Sementara untuk jenis plug-in HEV mampu menghemat hingga 75-80% energi.