TANGERANG - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, permasalahan pembangunan Indonesia bukanlah pada ketersediaan dana namun hasil akhir. Menurutnya, anggaran mencukupi tapi perlu penyerapan yang tepat sehingga menyelesaikan permasalahan.
Hal ini terlihat dari kemampuan pendanaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini anggaran belanja negara Rp2.220 triliun dan tahun 2019 sebesar Rp2.461 triliun, di mana 20% untuk pendidikan dan 5% untuk kesehatan.
Selain itu, ada alokasi untuk dana desa yang diberikan setiap tahunnya, yang sejak 2015 sudah diggelontorkan Rp187 triliun. Secara rinci pada tahun 2015 anggaran dana desa mencapai Rp20 triliun, di 2016 sebesar Rp47 triliun, serta di 2017 dan 2018 yang masing-masing Rp60 triliun. Di 2019, dalam APBN 2019 alokasi dana desa bertambah menjadi Rp70 triliun.
"Fokus kita pembangunan sumber daya manusia (SDM) di pendidikan dan kesehatan. Ciptakan jaminan sosial safety net terutama pada masyarakat yang paling rentan. Sehingga kalau negara ini maju, semua maju enggak ada yang tertinggal," jelas dia dalam Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (Sembadha) Tahun 2018 di Kampus PKN STAN, Tangerang, Minggu (19/11/2018).
Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Berdampak Positif ke Pertumbuhan Ekonomi
Dia menyatakan, pembangunan infrastruktur di seluruh daerah Indonesia pun terus digenjot untuk peningkatan konektivitas. Terkhususnya pembangunan infrastruktur di daerah Indonesia Timur.
"Jadi permasalahan di Indonesia bukan lagi soal ada uang atau tidak. Tapi seperti main game, kita sudah naik level. Tantangannya adalah kalau ada uang bisa selesaikan masalah enggak? Dulu masalahnya karena enggak ada anggaran, sekarang ada anggaran negara ini bisa selesaikan masalah enggak?," kata dia.
Menurutnya, permasalahan tersebut merupakan tantangan yang perlu dijawab khususnya oleh perguruan tinggi yang memiliki Tri Darma yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
"Saat ini angka kemiskinan di desa turun, kesenjangan di desa berkurang, kesempatan kerja tercipta, apakah kita bisa teruskan tren bagus itu? Apakah trennya masih bisa dipertajam sehingga masuk akselerasi," katanya.
Baca Juga: Bangun Infrastruktur Pakai Skema KPBU, Kemenhub: Bukan Menjual Aset Negara
Peran perguruan tinggi dalam mengoptimalkan penyerapan anggaran di antaranya dengan melakukan pendampingan pada desa-desa dalam pengelolaan dana desa yang optimal, maupun program-program yang dapat digunakan untuk peningkatan pembangunan Indonesia.
"Dengan anggaran yang terus meningkat maka siapa yang berperan menjamin kualitas pendidikan semakin baik, pelayanan kesehatan masyarakat makin baik, juga tingkat kemiskinan makin berkurang? Di sinilah saya menekankan peranan perguruan tinggi," katanya.
(Feby Novalius)