Diketahui, industri sawit memainkan peran penting dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya membantu mengurangi angka kemiskinan, peningkatan kesehatan, memberikan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta penanganan perubahan iklim. Karena itu, semua pihak termasuk LSM yang mengklaim diri bagian dari Indonesia patut menghormati tujuan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya mengatur tata cara dan prosedur masyarakat damai tanpa kekerasan, nondiskriminasi, partisipasi, tata pemerintahan yang terbuka serta kerja sama kemitraan multi-pihak.
Baca Juga: Kementerian LHK Evaluasi Izin 15 Juta Ha Lahan
Peneliti Pusat Litbang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Chairil Anwar Siregar berpendapat, kampanye positif jauh lebih beretika, edukatif, serta mendapat dukungan banyak pihak untuk ikut terlibat. “Cara Greenpeace menaiki kapal kargo asing dengan mengatasnamakan aksi damai harus di tinggalkan karena tidak membawa perbaikan serta tidak penting bagi bangsa kita,” kata Chairil. Kampanye lingkungan seharusnya mengarah pada edukasi positif agar berdampak bagi perbaikan lingkungan.
Apa lagi industri sawit punya komitmen dan konsisten melakukan perbaikan dalam segala aspek termasuk lingkungan. “Kalau tujuannya perbaikan lingkungan, banyak cara bisa dilakukan seperti berdiskusi dengan pihak-pihak yang mereka ragukan dengan difasilitasi pihak ketiga,” katanya.
(Sudarsono)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)