JAKARTA - Era digital membawa konsekuensi pada tingginya permintaan akan tenaga kerja profesional yang menguasai bidang teknologi informasi (TI) dan kecakapan komunikasi dalam dua bahasa atau lebih.
Robert Walters, perusahaan spesialis rekrutmen profesional global, merilis Survei Gaji yang membahas disiplin perekrutan selama 2018 dan prediksi optimistis untuk tahun depan.
Robert Walters menyebut, pasar tenaga kerja secara keseluruhan di Asia Tenggara tetap kuat sepanjang 2018, dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan evolusi yang nyata dalam mempekerjakan kebutuhan di pasar yang lebih mapan.
Selain itu, dampak digitalisasi berimbas pada permintaan yang signifikan para profesional dengan kemampuan digital yang relevan, tak terkecuali di kawasan Asia Tenggara.
”Terdapat kebutuhan permintaan yang tinggi untuk kandidat yang terampil di sektor TI, khususnya di bidang pertumbuhan, serta kandidat dengan pengetahuan tentang teknologi dan kemampuan e-commerce yang dapat diterapkan ke banyak disiplin ilmu,” ujar Direktur Pelaksana Robert Walters untuk Asia Tenggara Toby Fowlston, melalui keterangan tertulis.
Baca Juga: 10 Negara Terbaik Dunia dalam Pengembangan Talenta Karyawan, Siapa Saja?
Dia menambahkan, dibandingkan Malaysia dan Singapura, tingkat perekrutan yang kuat terjadi di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Hal ini terjadi karena organisasi berusaha memperluas tim mereka untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
”Masuknya perusahaan multinasional dan investasi asing secara berkelanjutan merupakan pendorong utama pertumbuhan di pasar-pasar ini. Kami melihat persaingan yang ketat untuk bakat yang terampil dan berpengalaman pada 2018, dan kami berharap pasar-pasar ini mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat pada 2019,” tuturnya.
Sementara untuk Indonesia, menurut survei Robert Walters, kondisi ekonomi positif di Indonesia mendorong aktivitas perekrutan aktif pada 2018. Permintaan kandidat yang menguasai bahasa asing (dwibahasa) semakin meningkat seiring berlanjutnya ekspansi bisnis pada 2019.