Dia menjelaskan, inflasi didorong oleh inflasi inti dan inflasi kelompok harga bergejolak (volatile food). Adapun inflasi harga bergejolak didorong kenaikan beberapa harga komoditas pangan yakni beras sebesar 0,27% mtm, telur ayam sebesar 2,02%, bawang merah sebesar 12,48% mtm, dan cabai rawit sebesar 1,86% mtm.
“Kenaikan harga pangan dipengaruhi faktor curah hujan yang mulai meningkat dibeberapa daerah serta peningkatan permintaan memasuki akhir tahun," jelas dia.
Sementara itu, inflasi inti dipengaruhi oleh kenaikan inflasi kelompok perumahan khususnya sewa rumah serta tren kenaikan harga barang material. Josua memprediksi, inflasi inti November 2018 akan sebesar 2,96%.
"Itu cenderung stabil, sejalan dengan tren nilai tukar Rupiah sepanjang bulan lalu, serta penurunan harga komoditas global," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)