“Mereka menampilkan karya yang mengangkat konten lokal sesuai tren global, meliputi kategori busana konvensional hingga busana muslim,” ungkapnya. ZELMIRA misalnya, akan menampilkan 24 koleksi terbaru yang terdiri dari 12 modest fashion dan 12 busana konvensional.
“Karya dari SMK NU Banat Kudus itu sukses di pasar Asia melalui pameran dagang internasional Hong Kong Fashion Week sejak tahun 2016, kini mereka ingin melebarkan pangsa pasar ke Eropa melalui ajang di Paris tersebut,” terangnya. Sementara itu, Lisa Fitria dan Lia Mustafa menampilkan karya busana muslim terbaiknya.
National Chairman IFC Ali Charisma menyampaikan, pergelaran busana di Paris itu ditujukan untuk memperlihatkan keunggulan karya desainer fesyen Indonesia dengan keragaman dan kekuatan etnik lokal di tingkat global. “Pada event ini sangat membuka peluang kerja sama bagi yang hadir,” ucapnya. Dalam rangkaian kegiatan ini, rombongan desainer Indonesia akan melakukan kunjungan ke pabrik lace yang ternama di Paris, “Cité de la Dentelle et de la Mode”.
(Feby Novalius)