Pertumbuhan Ekonomi Digital RI Terbesar di Kawasan ASEAN

Koran SINDO, Jurnalis
Minggu 16 Desember 2018 12:05 WIB
Ilustrasi E-Commerce: Reuters
Share :

Mekanisme pasar, menurutnya, juga ditentukan oleh konsumen. Jika konsumen tidak puas, bisa langsung pindah ke toko lain dengan meninggalkan testimoni untuk toko sebelumnya sehingga siapa pun pemilik toko online yang tidak bisa memberikan kepuasan pelanggan akan ditinggal oleh konsumen.

Prinsip ekonomi digital juga komodifikasi melalui margin yang ditekan karena tidak memiliki inventori. Yuswo mengungkapkan, selama ini dalam bisnis perdagangan yang membuat harga produk tinggi karena beban inventori.

Tentu jika tidak ada fisik toko, tentu pengeluaran dapat ditekan, harga produk dapat lebih murah. “Konsumen juga menentukan harga, tentu mereka akan mencari yang lebih murah. Penjual akan terus menekan harga sehingga terjadilah harga yang sangat murah.

Komodifikasi ini hanya berlaku untuk produk standar, bukan produk mewah,” tuturnya. Dia lantas menuturkan, perkembangan pasar digital di Indonesia juga menjadi kabar baik bagi entrepreneur. Yuswo pun menyarankan agar para pebisnis mempunyai massa atau pelanggan online yang setia pada produknya.

Baca Juga: Nilai Industri Digital USD150 Miliar, Menperin Dorong Startup RI Mendunia

“Jadi saran saya bagi entrepereneur harus ada komunitas pencinta produk mereka sendiri. Membangun itu tentu butuh usaha lebih selain produk berkualitas juga mengisi konten digital yang menarik perhatian konsumen online,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Indonesia Ecommerce Association (IdEA) Ignatius Untung membenarkan platform marketplace memang sedang berada di puncak daya tarik konsumen digital. Namun, IdEA tengah menyoroti marketplace yang hanya menjual diskon untuk menarik konsumen.

Padahal, hal lain adalah dapat memanfaatkan atau menggunakan cara lain agar konsumen juga dapat tereduksi untuk tidak hanya memilih produk yang murah.

“Marketplace dapat meningkatkan layanan agar loyalitas konsumen meningkat. Jangan loyal hanya diskon, tetapi dengan brand kalau tidak ada diskon ditinggal konsumen,” tutur Ignatius.

Peningkatan layanan juga salah satunya untuk perlindungan konsumen. Marketplace memang menjadi sarana untuk mencegah penipuan dalam berbelanja online.

IdEA pun terus mengedukasi masyarakat untuk pindah bertransaksi melalui platform marketplace. Jika ada kerugian yang dialami konsumen, dapat langsung dipertanggungjawabkan. Perdagangan online luas, media sosial pun digunakan untuk jual beli, namun banyak masalah yang muncul.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya