Era Suku Bunga Tinggi, Bank Harus Efisien

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 20 Desember 2018 12:33 WIB
Perbankan (Ilustrasi: Shutterstock)
Share :

Selain itu, relokasi bisnis dari China dan beberapa negara lain ke Indonesia juga mendorong usaha perbankan domestik. Dia juga memperkirakan total laba perbankan 2019 akan naik sehingga laba 2018 yang sebesar Rp110 triliun akan naik sekitar 15-20%.

Kenaikan itu dipacu oleh dorongan financial technology dan terutama startup yang banyak diciptakan generasi milenial mulai semakin intensif berkolaborasi de ngan layanan perbankan. Industri perbankan Indonesia akan berada pada fase yang menentukan, terutama transformasi digital banking yang semakin masif. Karena itu, pada 2019 setiap bank akan berlomba-lomba dalam pelayanan kepada nasabahnya agar membuat nasabahnya semakin nyaman dan cepat dalam transaksi perbankan.

Kebijakan menaikkan suku bunga seperti ini dimaklumi sebagai upaya menenangkan pasar dan mempertahankan momentum menguatnya rupiah sekaligus juga jika memungkinkan bisa digunakan untuk menarik kembali investasi portofolio yang sebelumnya sebagian sempat keluar dari pasar uang Indonesia. Kenaikan BI 7DRR ini meskipun tidak akan mendorong penetrasi pasar kredit, tapi mestinya akan memberikan attractiveness yang lebih tinggi pada pasar uang dalam negeri dan terhadap rupiah per USD cenderung memantapkan kestabilan.

Baca Juga: Jaga Likuiditas Perbankan, Bank Indonesia Siapkan 2 Strategi

Edhie mengungkapkan, perbankan di Indonesia selama ini masih terus untung dengan tingkat keuntungan sangat besar. Pada 2019 nanti, keuntungan perbankan masih besar, apalagi kalau industri perbankan cukup dalam penetrasinya ke fintech untuk melayani konsumen yang ingin layanannya semakin cepat, akurat, dan paling penting nyaman. Ekonom Indef Bhima Yudhistira bahkan memiliki angka proyeksi lebih ketat.

Pertumbuhan kredit tahun depan diperkirakan bergerak stabil di 8,5-9,5%. Pada tahun politik, baik pelaku usaha dan perbankan, akan lebih berhati-hati menyalurkan pendanaan. Belum lagi suku bunga acuan Bank Indonesia diperkirakan masih kembali naik untuk menyesuaikan dengan The Fed. Tahun depan sektor usaha pengangkutan, komunikasi, konstruksi, dan bidang jasa yang terkait dengan wisata, seperti perhotelan serta restoran memiliki kebutuhan dana untuk ekspansi.

Adapun Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit 2018 berada di sekitar 12% (yoy), sedangkan pertumbuhan DPK diprakirakan sekitar 8% (yoy). Bank Indonesia juga akan terus memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan agar tetap konsisten dengan upaya turut menjaga stabilitas sistem keuangan. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso pun memandang pertumbuhan kredit pada 2019 hanya akan berkisar antara 12-13%.

Proyeksi pertumbuhan kredit tersebut lebih rendah dari tahun ini. Tahun ini OJK memproyeksikan kredit perbankan bisa tumbuh lebih dari 14%. Prediksi pertumbuhan kredit yang lebih rendah tahun ini disebabkan sikap The Fed yang masih memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada 2019 mendatang.

(Kunthi Fahmar Sandy)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya