Usai IPO, Phapros Rencana Rights Issue Incar Rp2 Triliun

, Jurnalis
Kamis 27 Desember 2018 12:25 WIB
Foto: Harian Neraca
Share :

JAKARTA – Sukses mencatatkan saham perdananya di pasar modal, PT Phapros Tbk (PEHA) langsung tancap gas memacu ekspansi bisnisnya. Bahkan emiten farmasi plat merah ini memiliki beberapa aksi korporasi yang bakal digelar pada tahun depan.

Di mana perseroan berencana menggelar rights issue dengan target dana antara Rp1 triliun—Rp2 triliun pada semester II-2019.

Direktur Keuangan Phapros, Heru Marsono mengatakan, perseroan berencana melakukan rights issue dengan melepas 20%-25% saham baru. Aksi korporasi ini diperkirakan akan dilakukan pada semester II/2019.”Saat ini masih dalam kajian untuk rights issue dan aksi korpoasi ini diperlukan karena memang kami perlu dana besar,”ujarnya, dikutip dari Harian Neraca, Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Baca Juga: Jadi Emiten Penutup Tahun, Saham Phapros Stagnan

Heru mengungkapkan, aksi rights issue perlu dilakukan karena perseroan akan melakukan sejumlah ekspansi, seperti mengakuisisi perusahaan farmasi dan perusahaan makanan minuman (mamin), serta pengembangan bisnis alat kesehatan dan kecantikan. Pada 2019, perusahaan mengalokasikan belanja modal Rp350 miliar. Sumber pendanaan selain melalui rights issue juga berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Sementara Direktur Utama Phapros, Barokah Sri Utami mengatakan, setelah melakukan IPO pemegang saham perseroan semakin mengetahui kegiatan investasi di pasar modal. Dengan demikian, investor semakin tertarik dengan aksi korporasi PEHA selanjutnya. “Pemegang saham kami belum sepenuhnya mengatahui jual beli saham, jadi biar ada waktu pembelajaran,” imbuhnya.

Disampaikannya, perseroan sudah menyiapkan dana untuk melunasi Medium Term Notes (MTN) senilai Rp200 miliar yang jatuh tempo pada 30 Maret 2019. Surat utang tersebut memiliki kupon tetap 9,5% dengan jangka pembayaran bunga tiap tiga bulan. Untuk menghadapi fluktuasi rupiah terhadap dolar AS, perusahaan juga berencana memperluas pasar ekspor ke Myanmar dan Nigeria, dari sebelumnya hanya Kamboja dan Filipina. Di Nigeria, perusahaan sudah mendapatkan izin untuk menjual produk Antimo.

”Memang porsi ekspor masih kecil di bawah 1% dari omzet, tapi kami akan pacu sebagai upaya natural hedging,” ujarnya.

Baca Juga: Saham Phapros Ditutup Naik 50% di Perdagangan Perdana

Diharapkan pada tahun depan kontribusi penjualan dari pasar ekspor dapat mencapai 2%. Menurut Emmy, PEHA akan menambah produksi kurang dari 10% seiring dengan perluasan penetrasi pasar mancanegara. Saat ini, kapasitas produksi produk tablet mencapai 3 miliar per tahun. Pada debut perdana di pasar modal, saham PEHA dibuka pada level Rp1.800/saham, naik Rp600 atau 50% dari harga penawaran Rp1.200.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya