JAKARTA - Kabar retaknya jalan layang (flyover) Rawabuaya menuju Cengkareng, Jakarta Barat menyeruak dalam beberapa hari belakangan ini. Hal tersebut menyusul viralnya postingan retaknya flyover Rawabuaya di media sosial.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, jembatan layang tersebut bukan mengalami retak melainkan sedang dalam perbaikan. Karena menurutnya, berdasarkan survei Bridge Management System(BMS) jembatan yang dibangun sejak tahun 2008 itu memang harus dilakukan beberapa pergantian material jembatan.
"Sementara kan memang umum jembatan itu kan sudah dari tahun 2008 dibangun. Setiap kali melakukan servei BMS itu pasti sampai ke tol di bawahnya," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Baca Juga: Menteri PUPR Tegaskan Flyover Rawabuaya Bukan Retak
Adapun beberapa material yang diganti adalah seperti pot bearing atau karet penyambung antar beton jembatan. Pot bearing alias karet penyambung ini berguna untuk peredam getaran dan men-transfer beban dari traffic kendaraan yang melaju di jembatan tersebut .
"Ada perlu pergantian pot bearing itu ada soering penahan struktur sampai nanti dibongkar bearingnya. Diganti petakannya lah sekaligus diganti elastomer antar lantai jadi itu diganti petakannya hubungan antar lantai penghubung itu ada karet penghubungnya," jelasnya.
Baca Juga: Flyover Cengkareng Retak, Arus Lalin Rawa Buaya-Kamal Muara Macet