Secara rinci, defisit tersebut berasal dari selisih pendapatan dan belanja negara sepanjang 2018. Di mana, pendapatan tercatat sebesar Rp1.942,3 triliun atau mencapai 102,5% dari target yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp1.894,7 triliun.
Menurut Bendahara Negara tersebut, realisasi pendapatan ini merupakan kinerja yang baik, sebab sejak 2012 ini menjadi pertama kalinya penerimaan lebih besar dari target.
"APBN 2018 adalah salah satu yang pernah mengalami realisasi lebih besar dari (target dalam) UU APBN-nya," imbuhnya.
Adapun komponen pendapatan yakni penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.521,4 triliun atau tumbuh 13,2% dari tahun lalu. Realisasi ini setara dengan 102,5% dari target dalam APBN 2018 yang sebesar Rp1.894,7 triliun.