Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan klaim yang dibayarkan pada 2017 sebesar Rp1,7 triliun. “Kenaikan pembayaran klaim ini karena manfaat yang kami bayarkan terus mengalami peningkatan.
Misalnya untuk para pekerja yang mengalami putus tangan dan kaki, maka kami carikan tangan dan kaki palsu dengan sistem robotik sehingga fungsinya bisa seperti tangan dan kaki asli,” tegas Teguh.
(Rakhmat Baihaqi)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)