"Sebanyak 15 sudah diblacklist dan sebentar lagi akan ditambah 21 perusahaan. Aku tidak biarkan mafia pangan berkeliaran di Indonesia. Ini dicatat ya. Jangan petani di atasnamakan, marahan nanti petani dan anda kualat. Tidak ada kompromi bagi mafia pangan, aku beresin, ini perintah Bapak presiden. Sebab ketahanan pangan menyangkut ketahanan negara," jelasnya.
Lebih lanjut Amran menegaskan kebijakan Kementan dalam 4 tahun tidak hanya mampu meningkatkan produksi, tetapi juga mampu menyumbang capaian positif secara signifikan pada sejumlah indikator ekonomi dan kesejahteraan. Bahkan selain berhasil swasembada padi dan jagung, Kementan juga telah berhasil swasembada bawang merah, cabai, ekspor domba dan daging ayam.
"Indonesia pertama kali dalam sejarah, berhasil ekspor daging ayam olahan ke Jepang, ekspor domba ke Malaysia menggantikan Australia sebagai importir Malaysia. Jadi tuntas ya, kita sudah selesaikan dan ekspor banyak komoditas pertanian," tegasnya.
Berdasarkan data BPS, Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian meningkat 47,2% dari Rp 994,8 triliun pada 2013 menjadi Rp 1.463,9 triliun pada 2018, dengan total akumulasi kenaikan Rp 1.375,2 triliun selama 2013-2018 atau lebih dari separuh dari Belanja Negara pada APBN 2018.
Dari faktor ekspor dan investasi, terlihat pembangunan pertanian juga sangat baik. Nilai ekspor pertanian meningkat 29,7% dari Rp 384,9 triliun pada 2016 menjadi Rp 499,3 triliun pada 2018, dengan total nilai ekspor Rp 1.764 triliun selama 2015-2018.
"Sementara nilai investasi pertanian meningkat 110,2% dengan total nilai investasi Rp 270,1 triliun selama 2013-2018." jelas Amran.
Sementara itu, Amran menambahkan terkait indikator kesejahteraan, sektor pertanian berkontribusi sangat signifikan. Inflasi bahan makanan/pangan turun dari 10,57% pada 2014 menjadi 1,26% pada 2017, menunjukkan bahwa produksi pangan mampu menekan harga pangan. Namun demikian rendahnya inflasi pangan tidak mengorbankan kesejahteraan petani.
"Dengan inflasi pangan yang rendah dapat dikatakan harga pangan secara umum bisa ditekan, tapi daya beli petani tetap naik dan kesejahteraan tetap petani semakin meningkat," pungkas Amran.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)