Realisasi Investasi Cuma 94%, Insentif Harus Lebih Agresif

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 31 Januari 2019 10:29 WIB
Ilustrasi: Shutterstock
Share :

Sementara itu, untuk realisasi investasi PMDN tahun 2018 mencapai Rp328,6 triliun, naik 25,3% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp262,3 triliun. Thomas menyebut PMDN tetap tumbuh sehat dan berhasil mengompensasi penurunan PMA.

Dia menyebut faktor pendorong, misalnya pelemahan rupiah yang menjadikan investasi ke luar negeri, menjadi lebih mahal bagi investor domestik. Lebih lanjut Thomas menambahkan, realisasi investasi pada 2018 merupakan cerminan dari upaya tahun sebelumnya.

Kurangnya eksekusi implementasi kebijakan tahun lalu berimbas pada perlambatan investasi pada tahun ini, di samping adanya hambatan dari faktor eksternal. Dia menyebut transisi perizinan ke sistem Online Single Submission (OSS) juga cukup memengaruhi tren perlambatan investasi pada 2018.

”Namun, kami percaya bahwa realisasi investasi selanjutnya akan meningkat dengan adanya pembenahan sistem OSS dan kebijakan proinvestasi yang lebih nendang dari tahun sebelumnya,”tegasnya. Thomas mengakui saat ini pemerintah Indonesia jauh lebih agresif memberikan insentif dan melakukan deregulasi yang mempermudah investor.

Namun, menurutnya masih diperlukan tambahan insentif. Bukan rahasia bahwa negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand sangat agresif melaksanakan insentif dan deregulasi, sehingga terlihat dari data investasi dan ekspornya tumbuh. Vietnam misalnya, benar-benar menikmati investment boom, bahkan di tengah perlambatan FDI global.

”Hemat kami, insentif yang ditawarkan harus dibuat jauh lebih agresif. Harus diakui dari angka dan data yang sudah riil bahwa insentif yang kita berikan sejauh ini belum berhasil mengangkat atau belum nendang dibanding harapan kita semua,”tukasnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai pesimistis pemerintah bisa meningkatkan investasi di dalam negeri hingga Rp792,3 triliun tahun ini.

Menurut dia, untuk mencapai target tersebut tidak mudah lantaran banyak negara merevisi pertumbuhan ekonominya yang melambat. ”Memang masih akan meningkat total investasi ini dibandingkan 2018. Tapi saya rasa di bawah Rp792 triliun.

Paling naik sedikit, tapi tidak sampai segitu,” ujarnya kepada KORAN SINDO. Dia menyebutkan, yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah terus menjaga iklim investasi. Mulai sisi regulasi hingga birokrasi harus konsisten memberikan kemudahan.

”Jadi kalau ada investor yang mau masuk yaitu dijaga, diservis, karena mereka inilah yang jadi referensi ke depan,” ujarnya. Dari sisi insentif, yang diberikan pemerintah dinilai masih relatif. Hal paling penting, menurutnya, ada kepastian regulasi. ”Paling penting adalah ada kepastian soal regulasi, kondusif atau tidak untuk iklim usaha,”cetusnya.

(Inda Susanti/Ichsan Amin)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya