Pengerjaannya menggunakan metode Shield Tunneling dikarenakan titik kritis ini berlokasi di Km 3+600 melewati jalan tol Cikampek dan overpass jalan arteri Jatiwaringin yang notabene merupakan titik terpadat mobilisasi warga Jakarta ke daerah Bekasi dan Bandung.
Penggunaan TBM ini diyakini oleh Chandra sama sekali tidak akan menghambat lalu lintas tol Jakarta – Cikampek karena tingkat keamanan metode pengerjaan Shield Tunneling jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode Drill, blasting atau metode lainnya. Metode ini bekerja seperti cacing bawah tanah di mana pengerjaannya dilakukan tanpa mengganggu aktivitas yang ada diatasnya.
Selain itu, TBM juga digunakan pada titik ini karena sesuai dengan aturan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Halim Perdanakusuma yang mengatur ketinggian bangunan dan kemungkinan mengganggu operasional penerbangan.
Baca Juga: Pemprov Jabar Sinkronisasi Proyek Kereta Cepat dan LRT