Kebutuhan Uang Tahun di Politik Meningkat

, Jurnalis
Rabu 06 Februari 2019 11:52 WIB
Uang Rupiah. Foto: Okezone
Share :

Menurut dia, selama Januari "inflow" di BI Surakarta mencapai Rp2,5 triliun, sedangkan "outflow" masih cukup rendah, yaitu Rp196 miliar. "Pascamomentum besar kecenderungannya orang kembali menyimpan uangnya, sehingga dampaknya adalah 'inflow' meningkat," katanya. Ia mengatakan dari total uang masuk tersebut, Rp877 miliar di antaranya dimusnahkan karena sudah tidak layak edar. Menurut dia, uang yang masuk dalam kategori tidak layak edar ini di antaranya uang palsu, uang dicoret, distempel, dan disteples.

 

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bima Yudhistira mengatakan siapa pun Presiden yang terpilih nantinya bakal menghadapi tekanan dari global yang masih penuh ketidakpastian untuk mencapai target ekonomi yang diinginkan. "Presiden terpilih pasti akan sibuk dalam 1-2 tahun pertama menghadapi gejolak ekonomi global. Baru pada tahun ketiga dan keempat bisa reformasi struktural ekonominya," katanya.

Dia bilang, ekonomi global akan menjadi tantangan besar dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Sejumlah isu di negara maju menjadi efek yang harus diantisipasi oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Hal ini bisa dilihat dari proyeksi pertumbuhan global tahun ini yang disebut International Monetary Fund (IMF) dan World Bank akan melambat atau bahkan makin suram. Kebijakan-kebijakan proteksionisme yang diambil sejumlah negara pun menjadi kekhawatiran selanjutnya. "Saya dapat kabar beberapa negara juga sedang lakukan proteksionisme, seperti Filipina. Kita khawatir akan banyak negara yang memilih proteksi-proteksi dagang, sehingga bikin kita khawatir ke kinerja ekspor," kata Bhima.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya