JAKARTA - Perkembangan teknologi akan terus berlanjut untuk mengubah bisnis perbankan di Indonesia ke depan. Berdasarkan laporan survei terbaru terhadap pelanggan jasa keuangan menunjukkan penggunaan internet dan mobile banking semakin meningkat di Indonesia.
Hal itu mengindikasikan saluran digital perbankan akan meningkat tajam untuk memberikan layanan kepada pelanggan dan menghasilkan pertumbuhan di sektor jasa keuangan.
Hasil laporan tersebut yang dirilis McKinsey &Company, perusahaan konsultan bisnis yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS). Laporan tersebut disusun oleh Sonia Barquin, Guillaume de Gantes, Vinayak HV, dan Duhita Shrikhande. McKinsey mensurvei 900 pelanggan jasa keuangan di seluruh Indonesia pada 2017.
Baca Juga: Obligasi Pemerintah Akan Gerus Likuiditas Perbankan
Survei tersebut dilakukan untuk kebiasaan menggunakan jasa bank. Responden itu juga bagian dari survei terhadap 17 ribu nasabah di 15 negara di Asia.
Dari laporan berjudul Digital Banking in Indonesia:Building loyalty and generating growth, menunjukkan ada tiga tren utama yang akan terus berlanjut mengubah bentuk untuk nasabah ritel perbankan di Indonesia.
Tiga hal itu antara lain diversifikasi hubungan perbankan, meningkatnya penerimaan konsumen terhadap teknologi digital peningkatan penggunaan saluran digital oleh pelanggan.
Analis McKinsey menyebutkan sejumlah faktor mendukung perpindahan ke teknologi digital perbankan di Indonesia. Selain peningkatan penggunaan internet dan smartphone, pertumbuhan e-commerce juga mendorong perbankan di Indonesia juga memenuhi permintaan untuk penggunaan digital.
Bank berusaha mendorong nasabah atau pelanggan dan menjelaskan mengenai perbankan online yang sering digunakan sehingga membuat nasabah mencoba saluran digital.
"Kami percaya tiga tren ini mulai dari diversifikasi hubungan perbakan, peningkatan penerimaan saluran digital, dan meningkatnya penggunaan digital oleh konsumen akan terus berlanjut untuk mengubah sektor ritel perbankan," tulis McKinsey dalam laporannya seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Baca Juga: Perbankan Diminta Tak 'Lebay' Respons Kenaikan Suku Bunga
Dari laporan McKinsey terkait diversifikasi hubungan perbankan menunjukkan, kalau Indonesia di antara negara Asia lainnya menunjukkan pertumbuhan untuk penetrasi produk. Dari rata-rata 2,2 pada 2014 menjadi 2,7 berdasarkan survei terakhir. Namun, penetrasi itu masih di bawah rata-rata negara maju di Asia sekitar 5,7%.
Pada saat yang sama, hubungan perbankan dengan nasabah meningkat. McKinsey melihat peningkatan itu seiring ekonomi Indonesia terus tumbuh dan nasabah yang matang terhadap keuangan. Meningkatnya penetrasi produk ini akan merepresentasikan kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan secara signifikan, tapi juga menyeimbangkan tingkat suku bunga dan kompetisi dari financial technology atau fintech. Perbankan di Indonesia akan membutuhkan aksi nyata untuk mengatasi penurunan loyalitas nasabah.
Selain itu, laporan tersebut menyebutkan potensi tingginya keterbukaan nasabah dan masyarakat terhadap penerapan digital perbankan. McKinsey melihat pelanggan di Indonesia sangat terbuka untuk perbankan digital.