Helmi menjelaskan, kondisi global membuat pasar modal Indonesia turun, baik pada indeks obligasi maupun indeks saham.
"Indeks obligasi dan saham melemah. Ini sangat berdampak karena 45% pendapatan perusahaan berdasarkan hasil investasi," katanya.
Adapun, secara rinci pendapatan Taspen ditopang dari premi sebesar Rp8,09 triliun, atau naik sebesar 3,55% dari tahun 2017. Hasil investasi tercatat sebesar Rp7,65 triliun atau tumbuh 1,25% dari 2017, padahal pada tahun 2017 hasil investasi mampu tumbuh 11%.
Kemudian aset tercatat tumbuh 0,65% dibanding tahun 2017 menjadi Rp231,87 triliun di tahun 2018. Adapun pada 2017 aset perseroan mampu tumbuh 15,99%.
(Feby Novalius)