Dia menambahkan,sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting dalam menunjang kinerja perusahaan. Untuk itu, PT VDNI terus melakukan peningkatan keterampilan dalam bidang smelter nikel. “Salah satunya adalah dengan memberangkatkan putra-putri daerah terbaik untuk belajar di Tiongkok pada tahun 2018 lalu,” imbuhnya.
Kehadiran fasilitas smelter PT VDNI dapat memberi efek berantaiyang luas dalam berbagai aktivitas industrialisasi di banyak bidang. Salah satunya adalah penggunaan tenaga kerja kontraktor yang menjadi rekanan bagi PT VDNI, seperti misalnya jasa logistik, penggunaan kapal tongkang, tenaga kerja konstruksi dan bongkar muat, serta pekerja pertambangan.
Zhu Min Dong juga mengemukakan, dengan adanya fasilitas dermaga yang memiliki kapasitas hingga 2.500.000 DWT per tahun, dapat menunjang mobilitas dan mempermudah proses logistik serta pengapalan mineral hasil olahan pabriknya.
“Pada September 2017 lalu, untuk pertama kalinya PT VDNI telah melakukan kegiatan ekspor NPI sebanyak 7.733 metrik ton dengan tujuan ke Tiongkok,” ungkapnya.
Baca Juga: Rapat 5 Jam soal Tambang, Komisi VII Minta Pembangunan Smelter Diawasi
Target 6 juta
Pada kesempatan yang sama, Menperin optimistis, dengan beroperasinya pabrik-pabrik smelter di Konawe, Sulawesi Tenggara dan Morowali, Sulawesi Tengah akan menjadikan pulau Sulawesi sebagai pusat industriberbasis stainless steel berkelas dunia dengan total kapasitas melampaui 6 juta ton per tahun.
Rencananya di Konawe akan mampu memproduksi stainless steel dengan kapasitas sebanyak tiga juta ton per tahun, sedangkan di Morowali sudah menghasilkan 3,5 juta ton stainless steel per tahun. Apabila Indonesia mampu menembus kapasitas enam juta ton stainless steel per tahun saja, itu dinilai menjadi produsen baja nirkarat keempat terbesar di dunia.
“Sebagai komponen utama, sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan added value sehingga akan terjadi multiplier effectdengan tumbuhnya industri lain serta terjadinya aktivitas sosial ekonomi, yang pada akhirnya akan menjadi push factor bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa,” paparnya.
Sektor industri logam memiliki peranan besar dalam pembangunan dan perkembangan industri nasional. Hal ini disebabkan karena hasil industri logam adalah sebagai bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lainnya, seperti permesinan dan peralatan pabrik, otomotif, maritim serta elektronika.