Kemudian, gudang kedua berada di komplek Pergudangan Klahang, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Gudang ini memiliki kapasitas 3.500 ton, dengan lebar 30 meter (m), panjang 54 m, serta tinggi 7 m, yang diprioritaskan untuk menampung komoditas kedelai. Gudang ini dibangun dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp6,2 miliar.
Budi mengatakan, keberadaan kedua gudang baru tersebut sejalan dengan komitmen Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional. "Kedua gudang baru ini juga telah mempertimbangkan aspek strategis dan ekonomis. Lokasi komplek gudang yang dekat dengan lahan persawahan petani serta akses jalan, membuatnya makin mudah dijangkau oleh masyarakat," katanya.
Baca Juga: Bulog Ungkap Alasan Indonesia Mampu Ekspor Beras ke Malaysia
Menurutnya, penambahan gudang baru ini sangat penting untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi pangan. Hal tersebut sekaligus sebagai langkah antisipasi, mengingat kedua wilayah tersebut merupakan pusat produksi beras maupun kedelai terbesar diantara kabupaten yang berada di sekelilingnya.
"Gudang baru ini juga sejalan dengan komitmen, di mana untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen serta produsen, Perum Bulog harus dilengkapi dengan ketersediaan maupun pengembangan infrastruktur pascapanen, terutama padi, jagung dan kedelai (pajale)," ungkapnya.